
INILAH – Selama dana asing masih mengalir deras ke bursa saham domestik, IHSG diprediksi bakal bertenger ke level 5000 sebelum pertengahan Maret. Benarkah?
Pada perdagangan Senin (4/3/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG
) ditutup melemah 42,307 poin (0,88%) ke angka 4.769,306.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) masih bisa bergerak naik 0,25% pada Jumat (1/3/2013). “Akan tetapi, bursa di kawasan Asia pagi ini, sepertinya bakal lebih merespons data-data terbaru yang keluar di Bursa Asia, seperti data manufaktur China yang di bawah ekspektasi,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, Senin (4/3/2013).
Dia menjelaskan, trend naik pada IHSG masih akan tergantung pada aliran dana asing yang kemungkinan masih bakal terjadi. “Jika aliran dana asing masih berlanjut, level psikologis 5000 pada IHSG, sepertinya sudah bakal tercapai sebelum pertengahan bulan Maret ini,” ujarnya.
Menurut dia, aksi profit taking pada saham-saham perbankan yang terjadi pada Jumat, sepertinya memang harus membuat pemodal waspada. “Akan tetapi, selama tidak tutup di bawah support 4.777, IHSG masih berada dalam trend naik,” papar dia.
Pergerakan harga saham perbankan dan properti pada hari Jumat, lanjut dia, telah menunjukkan saham-saham ini sedang berada di posisi resistance. “Exit atas posisi trading bisa dilakukan jika saham-saham tersebut membuka peluang untuk tutup di bawah support,” ucapnya.
Satrio merekomendasikan speculative buy untuk saham PT Astra International (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan saham-saham di sektor semen. “Trading sell untuk saham PT Vale Indonesia (INCO),” tuturnya.
Secara terpisah, Samuel Utomo, Kepala Riset PT Astronacci International mengatakan, sudah sebulan IHSG mengalami arah penguatan. “Hal ini tentunya memberikan suatu keuntungan dari saham yang dimiliki,” ujarnya.
Namun, Samuel mengingatkan, pemodal perlu mewaspadai akan adanya pelemahan dari IHSG. Saat ini posisi IHSG telah mencapai level harmonic resistance yang berpotensi membentuk puncak sesuai dengan fase dari wave 5:3. “Penutupan akhir pekan kemarin telah mencapai level psikologis 4,800 di mana hal ini tentunya sangat rawan adanya profit taking,” tandas dia.
Dari sisi analisis waktu, lanjut dia, pasar telah memasuki siklus Mercury Retrograde yang cenderung berdampak negatif terhadap pergerakan IHSG. “Karena itu, jangan sampai keuntungan yang didapat berubah menjadi kerugian. Selalu gunakan trading management untuk keberhasilan performa trading Anda,” kata dia.

No comments:
Post a Comment