Selongsong Peluru
Selongsong peluru atau patrun adalah benda yang merupakan wadah yang membungkus proyektil peluru dan terdiri dari propelan (biasanya bubuk mesiu), rim, dan primer. Bubuk mesiu berfungsi sebagai pencetus ledakan yang mendorong proyektil peluru dengan energi kinetik. Selongsong peluru baru di kenal pada penggunaan amunisi senjata api modern. Senapan api jenis awal seperti senapan kopak, senapan lontak atau pemuras belum mengenal penggunaan “selongsong” pada sebuah peluru.
Selongsong peluru secara kedap udara mengunci ruang pembakaran amunisi dari segala arah kecuali pada bagian bawah selongsong tersebut. Setelah pelatuk senapan ditarik, pin pemicu tembakan akan memukul primer dan memicunya, percikan api yang terjadi akibat pikulan pin pada primer akan membakar gas pada bubuk mesiu. Gas yang terbakar dari bubuk mesiu mendorong proyektil peluru lepas dari selongsong-nya. Setelah peluru terlepas, tekanan pada selongsong akan hilang menjadikan selongsong tersebut terlontar keluar dari ruang pembakaran.
Kekeliruan Bahasa
Masyarakat awam umumnya menyebut rangkaian amunisi secara utuh sebagai “peluru”, di mana proyektil peluru, selongsong peluru, mesiu, dan primer termasuk di dalam sebuah “peluru”. Hal ini sebenarnya salah, karena istilah “peluru” sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi tersebut, atau anak peluru yang ditembakkan, bukan keseluruhan dari amunisi tersebut. Istilah lainnya dari bidang senjata roket adalah hulu ledak.
Masyarakat awam umumnya menyebut rangkaian amunisi secara utuh sebagai “peluru”, di mana proyektil peluru, selongsong peluru, mesiu, dan primer termasuk di dalam sebuah “peluru”. Hal ini sebenarnya salah, karena istilah “peluru” sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi tersebut, atau anak peluru yang ditembakkan, bukan keseluruhan dari amunisi tersebut. Istilah lainnya dari bidang senjata roket adalah hulu ledak.
Selongsong Peluru Modern
Mekanisme senjata otomatis dan semi-otomatis (di mana proses keluar masuknya peluru dari senjata adalah secara otomatis) kadang-kadang merusak selongsong peluru dalam proses pelontarannya. Kuningan adalah meterial yang biasa dipakai dalam pembuatan selongsong, yang tahan terhadap korosi dan cukup elastis untuk digunakan berkali-kali dalam proses pengisian-ulang sebuah senjata api. Namun beberapa amunisi “kualitas rendahan” seperti beberapa produksi amunisi militer (biasanya produksi negara-negara sekitar balkan) terbuat dari besi, karena besi lebih murah dari kuningan.
Mekanisme senjata otomatis dan semi-otomatis (di mana proses keluar masuknya peluru dari senjata adalah secara otomatis) kadang-kadang merusak selongsong peluru dalam proses pelontarannya. Kuningan adalah meterial yang biasa dipakai dalam pembuatan selongsong, yang tahan terhadap korosi dan cukup elastis untuk digunakan berkali-kali dalam proses pengisian-ulang sebuah senjata api. Namun beberapa amunisi “kualitas rendahan” seperti beberapa produksi amunisi militer (biasanya produksi negara-negara sekitar balkan) terbuat dari besi, karena besi lebih murah dari kuningan.
Layaknya standar militer tipikal yang mempertimbangkan bahwa selongsong persenjataan ringan cukup untuk sekali pakai, pengurangan dari segi elastisitas adalah pilihan yang mereka ambil, walaupun berat dari selongsong berdampak pada banyaknya jumlah amunisi yang dapat dibawa oleh seorang prajurit. Dampak pengurangan elastisitas selongsong peluru adalah dapat meledaknya lapisan karbon dari mesiu di sekitar selongsong besi yang kemudian masuk ke ruang pembakaran dan membuat pengeluaran proyektil menjadi sulit, dalam artian umum, senjata tersebut “macet”. Ini adalah salah satu problem dari senjata-senjata milik negara-negara Pakta Warsawa, yang didesain memiliki toleransi ruang pembakaran yang lebih besar dibanding senjata milik negara-negara NATO.
Selongsong besi dari sebuah amunisi sering dilapisi dengan lapisan tipis polimer ataupun tembaga yang melindunginya terhadap korosi. Beberapa amunisi juga terbuat dari alumunium. Walaupun lebih elastis dari pada besi, namun kurangnya daya tarik dari alumunium saat proses isi-ulang menghambat proses pengisian ulang senjata.
Amunisi Hampa
Sebuah selongsong yang berisi propelan tanpa menggunakan proyektil peluru disebut peluru hampa atau peluru kosong, di mana saat primer terpukul, hanya akan terdengar suara ledakan tanpa adanya proyektil yang ditembakkan senapan.
Sebuah selongsong yang berisi propelan tanpa menggunakan proyektil peluru disebut peluru hampa atau peluru kosong, di mana saat primer terpukul, hanya akan terdengar suara ledakan tanpa adanya proyektil yang ditembakkan senapan.
Bahaya Peluru Hampa
Penggunaan peluru hampa tidak boleh dianggap tidak berbahaya bila ditembakkan dalam jarak dekat. Di industri perfilman Hollywood, tercatat dua kematian aktor yang tidak menyadari bahaya tersebut. Yang pertama adalah aktor Jon-Erik Hexum yang juga meninggal akibat menembakkan peluru hampa dalam jarak sangat dekat ke kepalanya sendiri saat proses syuting serial televisi Amerika Serikat Cover Up pada tahun 1984.
Penggunaan peluru hampa tidak boleh dianggap tidak berbahaya bila ditembakkan dalam jarak dekat. Di industri perfilman Hollywood, tercatat dua kematian aktor yang tidak menyadari bahaya tersebut. Yang pertama adalah aktor Jon-Erik Hexum yang juga meninggal akibat menembakkan peluru hampa dalam jarak sangat dekat ke kepalanya sendiri saat proses syuting serial televisi Amerika Serikat Cover Up pada tahun 1984.
Kasus kedua adalah Brandon Lee, anak dari aktor legendaris Bruce Lee akibat dari peluru kosong pada tahun 1993. Hal ini terjadi amunisi yang digunakan dalam syuting film tersebut ditembakkan dalam jarak dekat dan hanya dikosongkan dari mesiu, namun masih menggunakan proyektil peluru yang terpasang di amunisi. Brandon Lee meninggal karena primer yang digunakan masih dapat memicu ledakan kecil yang mendorong peluru keluar dari senapan dan mengenai abdomen Brandon Lee.
Video Test Penembakan Blank Ammo (Peluru Kosong) dalam jarak dekat.
Peluru Karet
Peluru karet adalah proyektil yang terbuat dari karet, atau yang dilapisi karet, yang ditembakkan dari senjata api. Peluru karet digunakan sebagai senjata tidak mematikan, namun tetap dapat menembus kulit manusia. Peluru karet tetap dapat menyebabkan kematian apabila digunakan pada jarak dekat atau terkena bagian vital seperti kepala. Peluru karet, bersama dengan peluru plastik, lilin, dan kayu, digunakan pada saat kerusuhan atau unjuk rasa. Pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Amerika Serikat guna menghadang demonstran anti perang Vietnam pada tahun 60-an.
Peluru Air Soft Gun
Peluru yang dipergunakan berbentuk bulat berbahan plastik padat dan biasa disebut BB (Ball Bearing). Ukuran butiran ini berdiameter 6 mm dengan berat bervariasi dari 0.12 gram, 0.25 gram, 0.30 gram. Ada beberapa ukuran khusus peluru berukuran tersebut mencapai berat 0.80 gram yang tidak boleh dipakai untuk skirmish atau war game karena terbuat dari besi atau kaca atau gotri. sebenarnya peluru atau BB’s airsoft yang boleh dipakai hanyalah yang berukuran 6mm dan terbuat dari plastik sehingga membuat airsoft tidak berbahaya kecuali untuk mata.
Jenis-Jenis Peluru AirSoft
Peluru Ledak
Peluru Keramik
Peluru Besi
Peluru Tajam
Shotgun
Apa itu Shotgun
Shotgun merupakan salah satu jenis senjata api laras panjang. Shotgun pertama kali diciptakan pada tahun 1600an. Saat ini shotgun memiliki banyak varian dari yang paling kecil hingga yang terbesar, dari yang hanya memiliki satu laras (barrel) hingga yang memiliki 2 laras (double barrel). Tipikal penggunaan shotgun adalah untuk menembak target kecil yang bergerak dengan cepat. Namun shotgun memiliki jarak jangkau yang relative lebih pendek dibanding senjata api laras panjang lainnya.
Double barrel shotgun
Ciri khas utama dari sebuah shotgun adalah larasnya yang menggunakan jenis laras smoothbore atau laras tanpa ulir. Kebanyakan senjata api lainnya seperti pistol, revolver, senapan serbu maupun senapan penembak jitu menggunakan laras yang berulir, sehingga ketika peluru ditembakkan peluru tersebut mampu berotasi sehingga jarak tempuh dan akurasi peluru yang ditembakkan menjadi lebih baik.
Laras dari shotgun tidak memiliki ulir/ smoothbore
Ketiadaan ulir pada laras shotgun disebabkan shotgun menggunakan jenis peluru yang berbeda dengan yang digunakan pada pistol, revolver maupun senapan. Selongsong amunisi shotgun berisi ratusan shot/pellets (bola kecil yang terbuat dari metal, biasanya merupakan timah atau juga besi). Ketika ditembakkan shot tersebut akan tersebar ke target. Dibandingkan shot dari besi, shot yang terbuat dari timah lebih sering digunakan hingga decade 1990an. Shot dari timah relative lebih berat dan lebih lunak serta lebih mematikan ketika digunakan untuk berburu hewan. Entah bagaimana penggunaan shot dari besi seringkali hanya melukai hewan buruan ,tidak mematikan. Shot saat ini terbuat dari material campuran (alloy) dikarenakan adanya studi yang menyebutkan shot dari timah mencemari lingkungan. Hasil tembakan peluru shotgun jenis birdshot atau buckshot menghasilkan pola seperti gambar di atas. Beberapa shotgun di masa modern saat ini juga ada yang memiliki ulir, efektif apabila memakai peluru jenis slug, namun apabila memakai jenis birdshot atau buckshot sebaran pellet/shot pada target akan membentuk pola donat/cincin tidak tersebar merata seperti menggunakan laras smoothbore/tanpa ulir.
Macam-macam amunisi shotgun
1. Birdshot, dimana selongsong peluru yang digunakan di isi oleh ratusan pellet/shot kecil. Sesuai namanya digunakan untuk menembak burung, dimana jumlah ratusan pellets/shot yang digunakan memperbesar peluang burung terkena tembakan ketika terbang.
2. Buckshot, sama seperti birdshot hanya saja ukuran pellet lebih besar dengan jumlah lebih sedikit. Seperti namanya juga, biasanya digunakan untuk berburu kijang atau rusa.
3. Slug, proyektil peluru berbentuk padat seperti pada amunisi pistol,rifle dan lainnya. Dapat terbuat dari metal, karet maupun garam padat. Slug yang terbuat dari metal biasanya lebih besar dan lebih berat sehingga lebih memiliki daya hancur dibandingkan peluru yang
ditembakkan senapan atau pistol, namun karena ditembakkan dari shotgun yang tidak memiliki ulir daya jangkau nya tidak jauh. (biasanya hanya boleh digunkan oleh militer dan kepolisian).
ditembakkan senapan atau pistol, namun karena ditembakkan dari shotgun yang tidak memiliki ulir daya jangkau nya tidak jauh. (biasanya hanya boleh digunkan oleh militer dan kepolisian).
shotgun shell tipe sluG
Shotgun shell tipe sabot slug
4. Sabot, dari luar hampir mirip dengan slug. perbedaannya adalah sabot memiliki 2 bagian. Bagian pertama yaitu proyektil yang berbentuk aerodinamis tersembunyi di intinya, yang kedua adalah jaket pelindung proyektil. fungsi dari jaket pelindung adalah untuk menutup rapat laras sehingga tekanan terhadap proyektil dapat maksimal. pada jarak tertentu jaket pelindung ini akan terlepas, sehingga hanya tinggal inti dari proyektil yang menghantam sasaran. keuntungannya dibanding tipe slug adalah peningkatan muzzle velocity (kecepatan peluru saat keluar dari laras) dan peningkatan akurasi. kekurangannya adalah momentum proyektil dan daya rusaknya relatif lebih kecil karena massa proyektil yang menghantam sasaran hanya intinya yg berukuran kecil serta relatif lebih mahal dibanding amunisi tipe slug. Beberapa shotgun yang khusus untuk menggunakan amunisi tipe slug dan sabot memiliki ulir untuk meningkatkan akurasi dan jarak jangkau.
Macam-macam jenis shotgun
Peluru Senapan Angin
Peluru Modern
Peluru Senapan Lontak
Foto gerak lambat peluru dalam laju tembakan
Peluru Modern
Bentuk peluru sebelum & sesudah di tembakkan
kaskus
mantaapp gan. pantesan shotgun sekali shoot bisa ada beberapa titik bekas tembakannya.PEngalaman maen game Counter Strike 1.6 pas SMA.. :V
ReplyDeletekalau untuk membaca arti grafir cetakan di belakang RIM peluru gimana ya ??
ReplyDelete