JAKARTA - Grup Bakrie telah melakukan penjualan saham PT Bumi Mineral Resources Tbk (BRMS). Grup Bakrie diketahui telah melepas sebanyak 29,16 persen saham BRMS.
Seperti diungkapkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/3/2013), kepemilikan saham BRMS telah berubah per 28 Februari 2013 lalu.
Saat ini, kepemilikan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di BRMS menyusut menjadi tinggal 11,54 miliar lembar saham setara dengan 45,13 persen. Sementara perusahaan terafiliasi Bakrie lainnya, Long Haul Indonesia tercatat menguasai sebanyak 3,27 miliar lembar saham BRMS, setara dengan 12,8 persen.
Padahal sebelumnya, Rabu 27 Februari lalu, Direktur & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava menyatakan pihaknya tidak melakukan penjualan saham BRMS. Alhasil, saat itu, kepemilikan BUMI di BRMS pun masih sebesar 87,09 persen.
Dia menjelaskan, pihaknya juga tidak memiliki perubahan atas rencana pengurangan utangnya. "Kami sampaikan juga bahwa tidak ada perubahaan terhadap rencana strategis perseroan untuk mengurangi utang dengan cara memonetisasi aset wajar," jelas dia.
Per akhir September 2012, Bumi Resources memiliki utang sebesar USD3,79 miliar atau setara dengan Rp36,38 triliun (dengan kurs Rp9.600 per dolar AS). Utang tersebut paling lama akan jatuh tempo pada 2017.
Utang tersebut terdiri dari utang jatuh tempo BUMI pada 2012 sebesar USD17 juta dan USD254,5 juta di 2013. Selain itu, BUMI juga memiliki utang USD1,23 miliar di 2014, sebesar USD1,062 miliar pada 2015, sebanyak USD530 juta pada 2016, dan USD700 juta pada 2017.
Moody's Investor Service juga menurunkan peringkat perusahaan dan surat utang (obligasi) senior Bumi Resources dari B2 menjadi B1 pada Jumat 22 Februari lalu.
Adapun surat utang tersebut diterbitkan oleh anak usaha yang sepenuhnya dimiliki BUMI yakni Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd. Sementara peringkat secara keseluruhan adalah stabil.
No comments:
Post a Comment