PT Pertamina (Persero) mengakui telah mengakuisisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Petronas di Indonesia. Petronas saat ini memiliki 19 SPBU yang tersebar di Jabodetabek dan Medan yang seluruhnya sudah berhenti beroperasi.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir membenarkan hal tersebut. Namun belum bisa memastikan apakah akuisisi tersebut mencakup keseluruhan atau sebagian SPBU yang dimiliki Petronas.
"Semuanya atau sebagian, tapi ada beberapa, saya kroscek dulu ya," kata Ali saat dikonformasi detikFinance, Rabu (6/3/2013)
Berdasarkan penelusuran detikFinance, di lokasi eks SPBU Petronas di Jl Ciputat Raya, Tangerang Selatan, Banten. Pekan lalu sudah mulai terlihat pembongkaran SPBU Petronas termasuk penurunan logo Petronas di SPBU tersebut.
"Lagi dibongkar, ini sudah dibeli Pertamina, buat SPBU Pertamina, akan dibangun," kata seorang petugas keamanan di eks SPBU Petronas tersebut.
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan sudah mengetahui rencana tersebut. Sejak Desember 2012 lalu, pihak Petronas sudah melakukan lelang terbuka terkait penjualan seluruh SPBU miliknya.
Menurut Eri, salah satu peserta tendernya adalah Pertamina, namun ia belum tahu apakah Pertamina menang atau sebaliknya. Namun yang ia ketahui, proses lelang tersebut mencakup satu paket atau keseluruhan SPBU tanpa memilah-milah lokasinya.
"Yang saya tahu itu satu paket ada beberapa SPBU. Seharusnya memang satu paket semuanya, tak dipilih lokasi sepi atau ramai," katanya.
Eri menuturkan, selama ini SPBU Petronas memang kalah bersaing dengan SPBU lainnya seperti Pertamina, Shell, maupun Total. Menurut Eri, pihak Petronas juga sudah lama tak mendapat profit dari bisnisnya.
Seperti diketahui sejak 31 Agustus 2012 PT Petronas Niaga Indonesia sudah tak memasok BBM ke mitra-mitra SPBU miliknya. Sebelumnya, perseroan juga telah menghentikan pasokan BBM bersubsidi jenis bensin di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Empat unit SPBU Petronas yang ada di kota tersebut sudah tidak menjual produk bernama Prima 88 itu sejak 1 Mei 2012 lalu.
No comments:
Post a Comment