Yayasan The Twentieth Century Society akan berfokus pada mural yang dibuat pada masa maraknya pembangunan gedung pasca-perang.
"Kita kehilangan satu babak penuh dari sejarah seni kita," tutur Catherine Croft, direktur yayasan.
Beberapa mural yang rusak antara lain adalah An Eye For The People karya Ray Howard Jones di dinding kantor Western Mail di Bristol, Inggris barat daya.
Demikian juga dengan karya Jones Adam berjudul Naming The Animals di sebuah sekolah di Sheffield, Inggris utara.
Sementara karya Robert Lenkiewicz di Plymouth, salah satu kota pelabuhan di Inggris selatan, pernah menjadi atraksi untuk para turis pada tahun 1970-an namun kini sudah sulit untuk dilihat.
Pernah dianggap serius
Yayasan yang dipimpin Catherine Croft antara lain ingin meningkatkan lagi minat atas seni masyarakat umum.
Dan sebuah konferensi tentang mural baru saja berlangsung dan mural terbaik pada periode 1920-1970 kini dipamerkan di Fine Art Society.
Namun banyak mural yang sudah terlupakan sama sekali.
"Kita menghancurkan banyak bangunan dan di situ ada lukisan yang asli, dan banyak di sekolah yang dihancurkan dalam Program Pembangunan Kembali Sekolah," tambah Croft.
Menurutnya, banyak mural yang musnah berada di gedung milik pemerintah dan sejalan dengan resesi ekonomi, tidak ada lagi dana untuk mempertahankan gedung itu.
Salah satu masalah dalam pelestarian mural adalah meyakinkan masyarakat bahwa lukisan di dinding pusat pertokoan, sekolah, dan gedung-gedung bisa juga merupakan karya seni yang besar.
Dalam periode 1920-1970, mural dianggap sebagai karya seni yang serius dan banyak seniman terkenal Inggris diminta untuk melukis mural.
John Piper, misalnya, mendapat bayaran £1.200 pada tahun 1951 untuk melukis The Englishman's Home oleh pihak pengelola Festival of Britain.
No comments:
Post a Comment