Jakarta – Berdasarkan Astronacci, setelah mencapai harmonic support 4.695, IHSG punya tenaga penguatan ke 4.775-4.800. Tiga saham layak jadi perhatian. Apa saja?
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (13/6/2013) Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG ) ditutup melemah 79,9 poin (1,70%) ke posisi 4.617,986. Level terendah 4.568,117 dan tertinggi 4.637,91. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp605,4 miliar.
Abdul Aziz, analis teknikal PT Astronacci Internasional mengatakan, pergerakan IHSG kemarin menguat seiring dengan harga yang telah mencapai di level harmonic support di 4.695. “Hal inilah yang menjadi triggers dari teknikal rebound yang terjadi pada IHSG saat ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Selain itu, lanjut dia, harmonic time support yang terjadi pada 11-12 Juni 2013 telah berhasil mengkonfirmasi dari formasi bottoming-nya. “Karena itu, dalam waktu dekat ini IHSG masih berkesempatan untuk melanjutkan penguatan harga dengan target penguatan di area gap terdekatnya di 4.775-4.800,” ujarnya.
Menurut Aziz, pemodal dapat memanfaatkan momentum penguatan ini dengan melakukan likuidasi dari saham-saham pada portofolio Anda. “Tapi, untuk trader harian, dalam momentum pergerakan harga saat ini, ada beberapa saham yang layak untuk diperhatikan,” tuturnya.
Aziz menyodorkan tiga saham yakni PT Semen Indonesia (SMGR), PT Indika Energy (INDY), dan PT Wijaya Karya (WIKA).
Dari sisi momentum signal, lanjut dia, indikator stokastik telah berhasil mencapai area jenuh jualnya yang dapat memberikan dampak penguatan jangka pendek bagi IHSG. “Namun, Anda perlu mengingat bahwa IHSG masih belum menunjukan adanya indikasi bullish divergence yang akan menghantarkan pergerakan harga kembali bergerak dalam fase penguatannya,” timpal dia.
Untuk strategi trading mingguan, kata dia, di tengah pergerakan IHSG yang mengalami teknikal rebound, diharapkan untuk melakukan likuidasi posisi pada saham-saham Anda yang telah mendekati level breakeven trailing stop untuk melindungi portofolio Anda dari potensi kerugian. “Kerugian dapat terjadi saat ini serta gunakan money management yang lebih konservatif untuk menghindari volatilitas pergerakan harga yang tinggi menjelang potensi pelemahan IHSG,” imbuhnya.
No comments:
Post a Comment