JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan bahwa aparat yang terlibat dalam jual beli rumah susun (Rusun) Pulo Gebang, Jakarta Timur, sudah dipecat dari jabatannya.
"Itu sudah dipecat. Orang-orang yang main itu adalah orang orang kebersihan, honorer. Tapi sebetulnya pasti ada orang dalam yang main," tegas Ahok seusai menghadiri peresmian gedung Workshop Meter Aetra, di Buaran, Jakarta Timur, Jumat (14/6/2013).
Karena itu, mantan anggota DPR itu menyatakan, pihaknya ingin melakukan perombakan staf pengelola Rusun Pulo Gebang. "Kemarin sudah minta Dinas Perumahan, BKD dan Asisten Pemerintahan untuk melihat staf mana saja, kita mau tarik," tegasnya.
Kata dia, di DKI banyak pegawai yang ditempatkan di bagian tidak sesuai dengan bidangnya.
"Ternyata banyak sekali insinyur sipil, arsitek ditaruh di Damkar, lucu sekali. Kita lagi data mau pindahkan. Termasuk yang ngeyel-ngeyel, mau kita pindahkan" tuturnya.
Namun, dirinya belum mengetahui secara pasti tentang tempat baru yang disediakan bagi staf Rusun Pulo Gadung. "Dipindahin ke kuburan saja saya takut, nanti orang mati juga dipersulit sama mereka. Kita mau pindahkan ke mana itu, Damkar atau Korpri," tandasnya.
Sebelumnya, Rinaldi (47), penghuni Rusunawa Pulogebang, Blok B, lantai I, Nomor 6, Jakarta Timur, dianiaya pengelola rusun setempat karena berusaha mengungkap jual beli rusunawa. Akibatnya, Rinaldi mengalami luka-luka di sekujur tubuh dan keluarganya terpaksa pindah karena mengalami trauma.
Terkait kasus pemukulan itu, Ahok menyatakan, pihaknya melakukan investigasi agar dapat memudahkan penyelidikan aparat kepolisian. "Kadang-kadang, kita itu bingung di Jakarta ini ada maling teriak maling. Jadi lebih baik kita selidiki siapapun salah kita akan sanksi tegas. Tidak ada yang perlu kita takuti," tutupnya.
okezone
No comments:
Post a Comment