
Indeks Dow Jones menguat 0,3% ke 14.127,82 sebagai rekor tertinggi sejak 9 Oktober 2007 di 14.164,53. Penguatan Dow mendapat dukungan dari saham Wal-Mart 2,1% disusul saham Home Depot Inc yang naik 1,8%. Sementara saham Caterpillar Inc memotori pelemahan dengan tergerus 1,8% diikuti saham United Technologies Corp turun 1,1% dan Alcoa Inc turun 1,07%.
Sedangkan indeks S&P hanya naik tipis 7 poin ke 1.525,20 dengan dukungan saham sektor ulititas seiring saham sektor konsumen. Sementara saham manufaktur dan energi berada di area negatif.
Sementara indeks Nasdaq naik 0,3% ke 3.182,03 karena penguatan tertahan pelemahan saham Apple Inc 2,4%. Indeks ini sempat tertekan ke zona negatif pada awal sesi.
Gerakan indeks tertekan kebijakan China yang diumumkan pada Jumat pekan lalu. Otoritas moneter setempat membatasi pembelian produk properti melalui pembatasan suku bunga KPR. Hal ini untuk menghindari harga properti meningkat tajam. Kebijakan itu juga mengenakan pajak modal pada penjualan rumah baru.
"Kabar baiknya kita mulai pulih sedikit. Tetapi sumber utama tekanan indeks dari pengetatan di China," kata analis di Grup Riverfront Investment, Doug Sandler seperti mengutipMarketwatch.com.
China sebagai konsumen terbesar bahan baru dianggap sebagai faktor yang paling penting dalam pertumbuhan ekonomi global. Banyak industri tergantung pada permintaan dari China seperti industri pembuatan mesin dan energi.
Bursa China di Shanghai juga melemah 3,7% sebagai pelemahan terdalam sejak Agustus 2011. Pelemahan mencerminkan jatuhnya saham properti.
China mulai menghindari spekulasi di industri propertinya. Dengan kebijakan tersebut pertumbuhan ekonomi China akan meningkat pada tahun ini dan tahun depan.
Sementara harga minyak mentah AS stagnan di US$90,12 per barel dan minyak jenis Brent turun 0,3% ke US$110,04 per barel.

No comments:
Post a Comment